Wednesday, 26 October 2016

Laporan Pengenalan Alat Statiun Klimatologi



LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI

PENGENALAN ALAT STASIUN KLIMATOLOGI



NAMA                        : MUNAWIR
NIM                            : G111 15 031
KELOMPOK             : 13
ASISTEN                   : YOPIE BRIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Klimatologi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan  antara keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan pertanian, terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek. Pengamatan dan penelaan ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan atmosfer permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu yang bersangkutan. Selain itu dalam hubungan yang luas, klimatologi pertanian mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jamgka panjang. 
Dalam pengelolaan cuaca dan iklim untuk bidang pertanian data cuaca yang benar sangat dibutuhkan. Penyesuaian tanaman dengan cuaca dan iklim suatu daerah, peramalan awal dan akhir musim hujan atau kemarau untuk kegiatan pertanian, pengubahsuaian (modifikasi) cuaca dan penggantian satu atau beberapa unsur cuaca dibutuhkan data cuaca yang benar dan dari hasil pengamatan yang panjang. Data yang benar tentunya dihasilkan dari peralatan yang baku, cara, dan waktu pengamatan yang mengikuti aturan yang disepakati secara nasional. Peralatan meteorologi haruslah dapat menghasilkan data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kemudian data ini dapat dibandingkan dengan data di tempat lain, sehingga kita dapat menliai cuaca dan iklim.
Dari penjelasan dapat diatas maka perlu dilakukan praktikum pengenalan alat-alat stasiun klimatologi agar dapat menggunakan alat klimatologi dan mendapatkan data yang tepat.


1.2  Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui alat-alat yang ada pada stasiun klimatologi dan bagaimana cara kerja alat tersebut.
Kegunaan dari praktikum ini yaitu praktikan dapat membandingkan data yang di peroleh di lapangan.
   
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)
Pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 oleh Dr. Onnen, beliau adalah Kepala Rumah Sakit di Bogor pada saat itu. Kegiatan tersebut terus berkembang, tetapi pada tahun 1866 diambil alih Pemerintah Hindia Belanda, dan berganti nama menjadi Magnetisch en Meteorologisch Observatorium yang dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho. Setelah Indonesia merdeka, instansi tersebut dipecah menjadi dua: di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara, dan di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga (Bayong, 2006).
2.2 Agroklimatologi Bagi Pertanian
Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis dan sifat iklim bisa menentukkan jenis tanaman yg tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan. Seiring dengan dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen (Ratna Ayu Mutia, 2012).
Manfaat dari klimatologi bagi pertanian adalah untuk digunakan dalam perhitungan kondisi udara dalam suatu kurun waktu tertentu atau digunakan sebagai tolok ukur untuk menentukan kondisi udara dalam suatu kurun waktu mendatang dalam periode lebih dati 1 bulan (bulanan, musiman dan tahunan) apakah akan berlebihan (diatas normal) dari harga rata-rata yang baku. Dengan melihat kondisi baik yang telah lalu, sedang berlangsungdan akan berlangsung, maka perhitungan hasil produksi kotor dati faktor alam dapat dihitung. Oleh sebab itu arti dan manfaat klimatologi dalam kaitan denngan produksi pertanian adalah untuk menghitung hasil produksi pertanian dari sisi kondisi alam baik yang telah berlangsung, sedang berlangsung dan akan berlangsung. Khusus untuk waktu mendatang hal ini berhubungan prakiraan produksi akan dapat ditentukan sebelumnya agar tidak terjadi kemelesetan yang sangat jauh atas kegiatan pertanian. Dilain pihak klimatologi akan dapat pula digunakan dalam penyebaran bahan pangan terutama dalam kondisi rawan pangan ataupun operasi pasar (Ratna Ayu Mutia, 2012).
2.3 Hubungan Alat Stasiun Klimatologi Terhadap Pertanian
Berdirinya Stasiun Klimatologi pada suatu daerah didasari pada kebutuhan masyarakat akan perlunya pengamatan  iklim untuk diinformasikan pada masyarakat luasagar dalam melakukan kegiatan bercocok tanam mereka mengetahui masa tanam dan masa panen yang baik (Ratna Ayu Mutia, 2012).
2.4 Syarat Penempatan Stasiun
Menurut WMO (World Meteorology Organization) dalam penempatan stasiun klimatologi pertanian diutamakan di stasiun percobaan Agronomi, Hortikultura, Peternakan, Kehutanan, hidrologi, lembaga penelitian tanah, Kebun raya ataupun cagar alam serta daerah yang perubahan cuacanya sering menyebabkan kerugian terhadap produksi pertanian (“Laporan Praktikum Klimatologi” Welcome to My World 7 April 2013 Web. 21 Februari 2016).
Penempatan stasiun klimatologi sedapat mungkin memenuhi syarat yaitu Sekeliling luasan terpelihara dengan tanaman penutup (rerumputan atau tanaman yang rendah) sebatas pada pengaruh gerakan angin, Disekitar atau dekatnya tidak ada jalan raya (jalan besar), Tempatnya pada tanah yang datar, dan Bebas atau jauh dari bangunan dan pohon-pohon besar, serta Letak stasiun jangan terlalu jauh dengan pengamat dan keperluan pengamatan. Hal ini akan lebih baik dalam ketepatan waktu dan kondisi yang dapat dipercaya (“Laporan Praktikum Klimatologi” Welcome to My World 7 April 2013 Web. 21 Februari 2016).
2.5 Alat-Alat Klimatologi
Menentukan iklim suatu daerah diperlukan data yang telah terkumpul lama, hasil dari pengukuran alat ukur khusus yang disebut instrumentasi klimatologi. Instrumentasi tak jauh beda bahkan kadang sama dengan instrumentasi meteorologi. Alat-alat ini harus tahan setiap waktu terhadap pengaruh-pengaruh buruk cuaca sehingga ketelitiannya tidak berubah. Pemeliharaan alat akan membuat ketelitian yang baik pula sehingga pengukuran dapat dipercaya. Data yang terkumpul untuk iklim diperlukan waktu yang lama, tak cukup satu tahun bahkan 10-30 tahun (Notohadiprawiro, 1998).
2.5.1 Penakar Hujan Biasa (OBS)
Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak dapat mencatat sendiri. Bentuknya sederhana terdiri dari Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat, Bak tempat penampungan air hujan, Kaki yang berbentuk tabung silinder, dan Gelas penakar hujan (Notohadiprawiro, 1998).
2.5.2 Penakar Hujan Jenis Hillman
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang diletakkan/ digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias (Notohadiprawiro, 1998).
2.5.3 Sangkar Meteorologi
Sangkar Meteorologi dibuat dari kayu yang baik (jati/ Ulin) sehingga tahan terhadap perubahan cuaca. Sangkar dicat putih supaya tidak banyak menyerap radiasi panas matahari. Sangkar dipasang dengan lantainya berada pada ketinggian 120 cm diatas tanah berumput pendek, sedangkan letaknya paling dekat dua kali ( sebaiknya empat kali) tinggi benda yang berada di sekitarnya. Sangkar harus dipasang kuat, berpondasi beton, sehingga tidak dapat bergerak atau bergoyang jika angin kencang. selain itu agar angkar tidak mudah di makan rayap . (Berdardinus 1999).
Sangkar mempunyai dua buah pintu dan dua jendela yang berlubang-lubang/kisi. Lubang/kisi ini memungkinkan adanya aliran udara. Temperatur dan kelembaban udara didalam sangkar mendekati/hampir sama dengan temperatur dan kelembaban udara diluar. Sangkar dipasang dengan pintu membuka/menghadap Utara-Selatan, sehingga alat-alat yang terdapat didalamnya tidak terkena radiasi matahari langsung sepanjang tahun. jika matahari berada pada belahan bumi selatan pintu sebelah utara yang dibuka untuk observasi atau sebaliknya (Prajnanta, 2003).
Mengukur suhu udara sesaat, zat cair yang digunakan adalah air raksa. Umumnya termometer ini disebut termometer bola kering yang dipasang berdampingan dengan termometer bola basah. Keduatermometer ini dipasang dalam keadaan tegak. Semua termometer pengukur suhu udara pada waktu pengukuran berada di dalam sangkar cuaca. Maksudnya adalah termometer tidak dipengaruhi radiasi surya langsung maupun radiasi dari bumi.Kemudian terlindung dari hujan ataupun angina kencang. Warna sangkar cuaca putih menghindari penyerapan radiasi surya. Panas ini dapat  mempengaruhi pengukuran suhu udara. (Rustam,2001).
2.5.4 Actinograph
Penyinaran matahari mempunyai peranan penting dalam bidang meteorologi. Salah satu alat meteorologi yang digunakan oleh pengamat cuaca untuk mengukur intensitas radiasi matahari total adalah actinograph. Actinograph termasuk alat pengukur intensitas radiasi matahari total yang mencatat sendiri berapa intensitas radiasi matahari yang dipancarkan. Actinograph menggunakan  dua buah logam bimetal sebagai sensor. Logam akan bertambah panjang seiring dengan meningkatnya intensitas radiasi matahari. Perbedaan panjang logam yang kecil akan diperbesar oleh sistem tuas karena adanya pergerakan pena yang sebanding dengan perubahan intensitas radiasi matahari (Rustam,2001).
2.5.5 High Volume Sampler
High Volume Sampler (HVS) berfungsi untuk mengambil sampel SPM (Suspended Particle Matter). Prinsip kerjanya yaitu: udara yang mengandung partikel debu dihisap mengalir melalui kertas filter dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi. Debu akan menempel pada kertas filter yang nantinya akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut ditimbang sebelum dan sesudah sampling di samping itu dicatat flowrate dan waktu lamanya sampling sehingga didapat konsentrasi debu tersebut (Rustam,2001).
2.5.6 Automatic Rain Water Sampler
Automatic Rain Water Sampler adalah peralatan yang digunakan untuk mengambil sampel air hujan Wet dan Dry. Prinsip kerjanya jika terjadi hujan maka sensor akan memberikan trigger kepada sistem kontrol untuk membuka tutup tempat penampungan air yang digerakkan oleh motor listrik, selama hujan penutup tersebut tetap terbuka kemudian setelah hujan berhenti maka penutup akan bergerak ke posisi semula. Sehingga air hujan yang di tempat penampungan tak terkena kotoran lain karena tertutup rapat. Kemudian sampel air hujan tersebut dikirim ke Laboratorium Kualitas Udara BMKG Jakarta untuk dianalisa (Bayong, 2006).
2.5.7 Automatic weather system
AWS  (Automatic Weather Stations) merupakan suatu peralatan atau sistem terpadu yang di disain untuk pengumpulan data cuaca secara otomatis serta di proses agar pengamatan menjadi lebih mudah. AWS ini umumnya dilengkapi  dengan sensor, RTU (Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan bagian-bagian lainnya. Sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor temperatur, arah dan kecepatan angin, kelembaban, presipitasi, tekanan udara, pyranometer, net radiometer.
RTU (Remote Terminal Unit) terdiri atas data logger dan backup power, yang berfungsi sebagai terminal pengumpulan data cuaca dari sensor tersebut dan di transmisikan ke unit pengumpulan data pada komputer.Masing-masing parameter cuaca dapat ditampilkan melalui LED (Light Emiting Diode) Display, sehingga para pengguna dapat mengamati cuaca saat itu (present weather) dengan mudah.
BMG telah memasang beberapa peralatan AWS  baik yang terpasang secara terintegrasi (AWS wilayah Jabodetabek) maupun yang berdiri sendiri (tidak terintegrasi). Saat ini AWS yang terpasang di stasiun pengamatan BMG telah lebih dari 70 peralatan dengan berbagai merk (a.l. Cimel, Vaisala, Jinyang, RM Joung dsb), sehingga hal ini relatif cukup sulit jika kita akan melakukan pemeliharaan karena memerlukan beberapa orang yang menguasai peralatan masing-
masing merk. Kondisi ini diharapkan tidak mejadi penghalang bagi teknisi BMG untuk menguasai teknologi AWS tersebut justru diharapkan menjadi tantangan untuk dihadapi (Bayong, 2006).
2.5.8 Menara Iklim
Menara iklim merupakan alat yang digunakan untuk mengukur iklim di suatu daerah, dengan mempunyai 3 ketinggian yang berbeda. Ketinggian  kedua adalah 7 m dan ketinggian ketiga adalah 10 m. Kegunaannya yaitu untuk, mengukur arah angin pada ketingian tertentu dengan ketinggian yang berbeda-beda saat pengamatan dilakukan (Bayong, 2006).

BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu pelakasanaan praktikum ini yaitu pada hari rabu 17 Februuari 2016, Pukul 08:00-09:40 WITA. Tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu di Laboratorium Agroklimatologi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan dalam Praktikum ini yang digunakan yaitu alat tulis menulis, materi, LCD (proyektor), dan laptop
3.4  Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu menyiapkan alat dan bahan praktikum, menunjukkan alat-alat stasiun klimatologi, dan menjelaskan fungsi dari alat-alat stasiun klimatologi

DAFTAR PUSTAKA
Prajnanta. 2003. Kumpulan Alat - alat Klimatologi. Serial Online http:// www.alatklimatologi.com. Diakses 18 Nopember 2011.
Rustam .2001. Kumpulan Alat  – alat Klimatologi. Serial Online http:// www.alatklimatologi.com. Diakses 18 Nopember 2011.
Bayong, Tsuyono. 2006. klimatologi umum. Penerbit :  Bandung.